Sunday 11 May 2014

Komparasi Mentalitas Rider Yamaha (Valentino Rossi)

Foto: ~ Komparasi Mentalitas Rider Yamaha (2) ~

#Vale46
ML-  Segudang label dialamatkan kepada Rossi atas sepak terjangnya selama berkarir di kancah motogp. Juara dunia 9 kali di kelas berbeda (1 kali 125 cc, 1 kali 250 cc, 1 kali 500 cc, dan 6 kali kelas motogp) ini menjelma sebagai ikon motogp yang TERMASYUR . 
Ia terkenal bukan karena semata-mata prestasi juara dunianya yang 9 kali itu, tetapi karena didukung oleh kekuatan kharisma dan mentalitas yang sudah ia tunjukkan kepada sesama rider, pabrikan, tim, sponsor, penggemar fanatiknya, media massa, serta para mantan pembalap motogp.

Teknik dan skill balapnya di atas rata-rata, serta kemampuan mengembangkan motor balapnya sudah dirasakan oleh beberapa pabrikan di kelas motogp, yaitu Honda, Yamaha, dan Ducati . Bersama Jeremy Burgess dan timnya, Rossi bahkan dianggap sebagai pembalap yang jenius di mata Furusawa “ GOD FATHER'S ”nya YZR-M1.

Kekuatan mental Rossi bisa dilihat dari cara ia bertahan terhadap banyaknya tekanan seperti yang ia alami di musim 2011 bersama Ducati. Gagal sukses tidak membuatnya putus asa mengembangkan motor baru bagi Ducati, motor baru yang lebih “friendly” dengan delivery power yang merata, smooth, tetapi tetap powerfull . Ia teruz mencoba nya hingga akhir sepak terjangnya di banteng merah tsb .

Kharisma Rossi juga menarik sponsor untuk berada dibelakang penampilannya. Terbukti walaupun Ducati babak-belur di musim 2011, sponsor tidak meninggalkan Ducati. Malah memberikan support yang luar biasa bagi pengembangan motor baru, yaitu GP12. (ML) Sikap familiar dan egaliternya menonjol. Hal tersebut terlihat dalam komunikasinya dengan para penggemar fanatiknya di seluruh dunia. Menyapa dengan hangat.

Ada fenomena spesial dari mentalitas Valentino Rossi. Ia kerap melakukan “psy war” terhadap lawan-lawannya. Kalimat wawancara yang Rossi lontarkan seringkali memicu emosi pesaing-pesaingnya. Max Biagi, Gibernau, Stoner, dan Lorenzo pernah merasakan termakan umpan psywar Rossi. ML Paling tidak, kita bisa menilai bahwa Rossi memiliki pemahaman psikologi yang cukup baik mengenai para pesaingnya. Seandainya ada tindakan kurang sportif Rossi, mungkin itu terjadi pada masa persaingan sengit dengan Biagi yang menimbulkan "perkelahian" diantara keduanya. Untungnya, tidak ada bukti foto dan kamera video yang meliput kejadian tersebut.

Di film Fastest, Rossi tetap menjadi tokoh sentral film dokumenter motogp tersebut. Dalam Fastest, kekuatan mental Rossi ditunjukkan saat GP Laguna Seca 2008 saat mempecundangi Stoner yang saat itu sangat dominan mulai dari free practice sampai kualifikasi. ML Tetapi saat race, mental Stoner langsung rontok karena tidak menyangka bahwa Rossi akan membalap dengan cara yang ekstrem demi menggapai podium satu. Di GP Catalunya 2009, lagi-lagi kekuatan mental Rossi menopang skill dan teknik balapnya dalam menaklukan Lorenzo yang diunggulkan penonton tuan rumah.

Sikap Rossi yang sekaligus sebagai unjuk kekuatan mental “ GENTLE ” pernah dilakukan Rossi saat memohon maaf setelah terjadi tabrakan yang mengakibatkan Stoner gagal melanjutkan lomba. 
Meskipun stoner mengatakan, " ambisimu lebih besar dari bakatmu" .
Ia hanya membalaznya, " ooo ... Saya sangat menyesal "

http://www.youtube.com/watch?v=trOKdY-5a4I

Dengan segelentir cerita tentangnya di atas ..
Layak kah kita mengatakan, " He's The King " !?
#ali_ajo Fumiyem Garis Keras :v
Valentino Rossi (VR46)


Segudang label dialamatkan kepada Rossi atas sepak terjangnya selama berkarir di kancah motogp. Juara dunia 9 kali di kelas berbeda (1 kali 125 cc, 1 kali 250 cc, 1 kali 500 cc, dan 6 kali kelas motogp) ini menjelma sebagai ikon motogp yang TERMASYUR . 

Ia terkenal bukan karena semata-mata prestasi juara dunianya yang 9 kali itu, tetapi karena didukung oleh kekuatan kharisma dan mentalitas yang sudah ia tunjukkan kepada sesama rider, pabrikan, tim, sponsor, penggemar fanatiknya, media massa, serta para mantan pembalap motogp.






Teknik dan skill balapnya di atas rata-rata, serta kemampuan mengembangkan motor balapnya sudah dirasakan oleh beberapa pabrikan di kelas motogp, yaitu Honda, Yamaha, dan Ducati . Bersama Jeremy Burgess dan timnya, Rossi bahkan dianggap sebagai pembalap yang jenius di mata Furusawa “ GOD FATHER'S ”nya YZR-M1.



Kekuatan mental Rossi bisa dilihat dari cara ia bertahan terhadap banyaknya tekanan seperti yang ia alami di musim 2011 bersama Ducati. Gagal sukses tidak membuatnya putus asa mengembangkan motor baru bagi Ducati, motor baru yang lebih “friendly” dengan
delivery power yang merata, smooth, tetapi tetap powerfull . Ia teruz mencoba nya hingga akhir sepak terjangnya di banteng merah tsb .


Kharisma Rossi juga menarik sponsor untuk berada dibelakang penampilannya. Terbukti walaupun Ducati babak-belur di musim 2011, sponsor tidak meninggalkan Ducati. Malah memberikan support yang luar biasa bagi pengembangan motor baru, yaitu GP12. (ML) Sikap familiar dan egaliternya menonjol. Hal tersebut terlihat dalam komunikasinya dengan para penggemar fanatiknya di seluruh dunia. Menyapa dengan hangat.

Ada fenomena spesial dari mentalitas Valentino Rossi. Ia kerap melakukan “psy war” terhadap lawan-lawannya. Kalimat wawancara yang Rossi lontarkan seringkali memicu emosi pesaing-pesaingnya. Max Biagi, Gibernau, Stoner, dan Lorenzo pernah merasakan termakan umpan psywar Rossi. ML Paling tidak, kita bisa menilai bahwa Rossi memiliki pemahaman psikologi yang cukup baik mengenai para pesaingnya. Seandainya ada tindakan kurang sportif Rossi, mungkin itu terjadi pada masa persaingan sengit dengan Biagi yang menimbulkan "perkelahian" diantara keduanya. Untungnya, tidak ada bukti foto dan kamera video yang meliput kejadian tersebut.

Di film Fastest, Rossi tetap menjadi tokoh sentral film dokumenter motogp tersebut. Dalam Fastest, kekuatan mental Rossi ditunjukkan saat GP Laguna Seca 2008 saat mempecundangi Stoner yang saat itu sangat dominan mulai dari free practice sampai kualifikasi. ML Tetapi saat race, mental Stoner langsung rontok karena tidak menyangka bahwa Rossi akan membalap dengan cara yang ekstrem demi menggapai podium satu. Di GP Catalunya 2009, lagi-lagi kekuatan mental Rossi menopang skill dan teknik balapnya dalam menaklukan Lorenzo yang diunggulkan penonton tuan rumah.

Sikap Rossi yang sekaligus sebagai unjuk kekuatan mental “ GENTLE ” pernah dilakukan Rossi saat memohon maaf setelah terjadi tabrakan yang mengakibatkan Stoner gagal melanjutkan lomba. 
Meskipun stoner mengatakan, " ambisimu lebih besar dari bakatmu" .
Ia hanya membalaznya, " ooo ... Saya sangat menyesal "


Dengan segelentir cerita tentangnya di atas ..
Layak kita mengatakan, " He's The King " !?


Sumber: MotoGP Lover's on Facebook

No comments:

Post a Comment