Friday 28 March 2014

Manuver Valentino Rossi

Stoner dan Lorenzo adalah dua contoh pembalap yang pernah protes dan keberatan dengan beberapa aksi manuver Rossi karena dianggap kotor dan sangat berbahaya.

Tentu kita masih ingat kejadian di Laguna Seca 2008. Sebuah aksi overtake yang menyebabkan seorang fans menjadi benci dan sakit hati kepada idolanya. Yah, akibat kejadian itu Stoner sangat dendam dan menuduh Rossi bermain kotor dan curang.


Kejadian hampir serupa terjadi di Motegi 2010. Kali ini giliran Lorenzo yang menjadi korban. Bahkan akibat kejadian itu pihak Yamaha ikut menyalahkan Rossi. Lorenzo saat jumpa pers juga menyatakan keberatan dengan aksi Rossi karna dianggap membahayakan.

Dua kejadian di atas ternyata berimbas terhadap fans Stoner dan Lorenzo. Mereka sering mengolok-olok Rossi sebagai pembalap yang suka bermain kotor dan berbahaya. Bahkan sebagian dari mereka juga mengungkit kejadian masa lalu, yakni aksi Rossi vs Sete Gibernau di Jerez 2005 yang menurut mereka juga sebagai aksi manuver kotor Rossi.

Mungkin Stoner, Lorenzo dan para fans keduanya punya alasan tersendiri hingga menganggap Rossi adalah pembalap yang suka bermain kotor dan berbahaya. Tetapi anehnya, Marc Marquez begitu ketagihan bertarung dengan Rossi, bahkan ia ingin terus mengulangnya. Bukan hanya Marquez, Bautista, Stefan Bradl sangat penasaran untuk bertarung dengan Rossi. Dan baru-baru ini Pol Espargaro pun begitu memimpikan untuk bisa merasakan pertarungan dengan Rossi.

Ketika Stoner dan Lorenzo seperti takut akan keselamatannya jika bertarung dengan Rossi, kenapa justru pembalap 'bau kencur' seperti Marquez, Bradl dan Pol Espargaro justru menanti kesempatan bisa bertarung dengan Rossi? Apakah karena faktor mental? - (MotoGP Lovers)

MotoGP Austin Galang Dana untuk Simoncelli Foundation


Foto: MotoGP Austin Galang Dana untuk Simoncelli Foundation

Pada 28 Maret-4 April, Circuit of The Americas
(COTA), Austin, Texas akan mendonasikan USD 1 per tiket
yang terjual untuk MotoGP Austin pada 11-13 April
mendatang, demikian yang dinyatakan pengelola sirkuit
melalui situs resmi COTA.

Jumlah uang yang terkumpul nantinya akan disumbangkan
kepada Simoncelli Foundation, yakni yayasan yang dibentuk
atas nama pebalap MotoGP, Marco Simoncelli yang tewas
akibat kecelakaan di MotoGP Malaysia 2011 lalu.
Sebagai duta resmi COTA, juara dunia GP500 1993, Kevin
Schwantz akan memimpin proyek tersebut. "Saya senang
atas dukungan COTA untuk Simoncelli Foundation, sebuah
yayasan penting bagi semua orang yang mengenal Marco.
Marco adalah pebalap hebat dan kawan yang istimewa,"
ujar Schwantz.

Selain memimpin proyek penggalangan dana untuk
Simoncelli Foundation, Schwantz juga akan menjadi Grand
Marshal MotoGP Austin serta memimpin parade lap yang
digelar setelah sesi kualifikasi pada hari Sabtu.

#PowerRangefPada 28 Maret-4 April, Circuit of The Americas (COTA), Austin, Texas akan mendonasikan USD 1 per tiket yang terjual untuk MotoGP Austin pada 11-13 April mendatang, demikian yang dinyatakan pengelola sirkuit melalui situs resmi COTA.

Jumlah uang yang terkumpul nantinya akan disumbangkan kepada Simoncelli Foundation, yakni yayasan yang dibentuk atas nama pebalap MotoGP, Marco Simoncelli yang tewas
akibat kecelakaan di MotoGP Malaysia 2011 lalu. Sebagai duta resmi COTA, juara dunia GP500 1993, Kevin Schwantz akan memimpin proyek tersebut. "Saya senang atas dukungan COTA untuk Simoncelli Foundation, sebuah yayasan penting bagi semua orang yang mengenal Marco. Marco adalah pebalap hebat dan kawan yang istimewa," ujar Schwantz.

Selain memimpin proyek penggalangan dana untuk Simoncelli Foundation, Schwantz juga akan menjadi Grand Marshal MotoGP Austin serta memimpin parade lap yang digelar setelah sesi kualifikasi pada hari Sabtu.

Thursday 13 March 2014

Suzuki MotoGP Akui Mustahil Gaet Valentino Rossi


Manajer Tim Suzuki MotoGP, Davide Brivio yakin mustahil bagi pihaknya merayu sembilan kali juara dunia, Valentino Rossi untuk bergabung tahun depan.
Kontrak Rossi dengan Movistar Yamaha MotoGP akan habis akhir tahun ini, namun Brivio yakin The Doctor akan bertahan di sana. Lagipula, Suzuki tengah mengincar pebalap World Superbike, Eugene Laverty.

"Menurut saya, Vale sudah memutuskan akan mengakhiri karir di Yamaha. Setelah dua tahun yang buruk di Ducati, ia tak akan mau mengambil resiko lain. Saya rasa pensiun di Yamaha merupakan hal paling logis untuk karirnya," tutur Brivio pada MCN.
Brivio, mantan Manajer Tim Movistar Yamaha MotoGP, juga merupakan salah satu sosok di balik keputusan Rossi untuk bergabung dengan Tim Garpu Tala pada tahun 2004. Bersama-sama, mereka sukses meraih empat gelar dunia kelas tertinggi. (ml-bola)